Pada suatu keramaian pertunjukan pesta peringatan HUT kemerdekaan RI,didalam stadion ada seorang bapak tua yang bersandal jepit sedang menegur seorang pemuda gagah tinggi besar yang menginjak kakinya. Demikian dialognya :
“ Maaf mas, kaki saya terinjak sepatu anda .”
“Oh.. maaf pak tidak sengaja ..”
Kedua orang itu saling tersenyum dan akhirnya terlibat percakapan yang akrab sepanjang acara berlangsung.
Pada saat yang bersamaan ditempat yang lain tak jauh dari stadion itu, tepatnya dekat suatu stasiun kereta api, ada seorang lelaki tua dengan kedua tangan penuh jinjingan tergesa – gesa naik keatas gerbong kereta api yang akan berangkat, dan tanpa sengaja menyenggol seorang laki – laki muda yang sedang menggandeng wanita cantik sehingga air dalam kemasan ditangannya tumpah membasahi sebagian baju dan sepatunya.
“ Hai..kalau jalan hati – hati dong, matanya kemana sih..main tabrak saja ! “
“ Maaf..mas tidak sengaja, terburu-buru takut ketinggalan kereta..”
“Enak saja ..! “lelaki muda itu menghardik bapak tua sambil melototkan mata.
Pada kedua kejadian diatas tergambarkan dua sifat mental yang saling bertentangan, yang pertama berpikir proaktif dan yang kedua berpikir reaktif.Orang yang berpikir proaktif selalu mempertimbangkan semua keputusan yang akan diambil dengan pertimbangan dan pemikiran yang matang, serta berpikir positip ( positive thingking )
Dia akan selalu berpikir dan berkesimpulan bahwa yang dilakukan oleh pria muda yang menginjak kakinya itu pasti tidak sengaja, dan gaya menegurnya juga tidak menunjukkan dan memvonis orang lain bersalah, serta akan diakhiri dengan tegur sapa yang sopan.Berbeda dengan sikap pemuda yang menggandeng wanita , dia berpikir reaktif
0 komentar:
Posting Komentar