Apa itu kolesterol?

Selasa, 28 September 2010

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari.
Apa kolesterol sebenarnya?
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah.
Apakah kolesterol berbahaya?
Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.

Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
Kolesterol ini tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Trigliserida
Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak.
Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.

Mengapa Harus Dikontrol?
Mengapa kadar kolesterol harus dikontrol? Karena jika kadar kolesterol di dalam darah (terutama LDL) melebihi nilai normal, maka risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar.
Kolesterol LDL yang berlebihan dapat mengendap pada dinding pembuluh darah yang akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, atau disebut dengan aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, maka suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, dan timbullah rasa sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina dan bila berlanjut akan menyebabkan kematian jaringan otot jantung yang disebut Infark miokard.
Jika ini menyebar luas, maka akan menyebabkan kondisi yang disebut gagal jantung (heart failure).
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak, maka akan terjadi stroke. Di sinilah kolesterol (khususnya LDL) berperan negatif terhadap kesehatan dan harus selalu dikontrol.
Kolesterol & Penyakit
Penyakit Jantung Koroner
Siapapun dapat memiliki kadar kolesterol tinggi, orang tua maupun muda, gemuk maupun kurus, dan seterusnya.

Penderita kadar kolesterol tinggi (khususnya LDL) adalah sasaran utama untuk menderita penyakit kardioserebrovaskular, termasuk penyakit jantung koroner. Fakta menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena penyakit jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.

Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang membentuk
plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan mengakibatkan otot jantung tidak menerima aliran darah yang cukup. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:
1.      Merokok
2.      HDL rendah (< 40 mg/dl)
3.      Hipertensi (tekanan darah tinggi) >140/90 mmHg atau
sedang dalam pengobatan antihipertensi
4.      Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun
5.      Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita
penyakit jantung/stroke:
Jika Pria :             < 55 tahun
Jika Wanita :        < 65 tahun
Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:
  1. Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di dada, dan dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung.
  2. Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan
  3. Berkurang jika beristirahat, tetapi bertambah berat dengan aktivitas
Mulailah kontrol kolesterol Anda sekarang untuk mendeteksi risiko penyakit jantung secara dini!
 
Penyakit Stroke
Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke jantung, plak aterosklerosis juga dapat menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima aliran darah, atau yang sering disebut dengan stroke.

Waspadai gejala-gejala serangan stroke:
·         ¤  Gejala yang sifatnya ringan: bicara tiba-tiba jadi pelo
·         ¤  Gejala yang sifatnya berat: kelumpuhan anggota gerak tubuh, wajah menjadi tidak simetris atau
bahkan jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN
Waspadai gejala tersebut dan ambil tindakan yang cepat agar tidak menjadi lebih parah.
Mulailah
kontrol kolesterol Anda sekarang dan hidup bebas dari stroke!
Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Diabetes Mellitus atau Kencing Manis adalah keadaan di mana kadar gula darah melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh. Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya lebih padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat mudah masuk dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (Aterogenik).Sehingga pada penderita Diabetes Mellitus kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular. Pasien Diabetes Mellitus sangat penting untuk menekan kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan karena Diabetes Mellitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena penyakit jantung koroner.
Bahkan pada pasien Diabetes Mellitus yang sudah terkena penyakit jantung koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni < 70 mg/dL. Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Bahkan pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Bila Anda menderita penyakit Diabetes.

Disfungsi Ereksi (Gangguan Ereksi)
Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi para lelaki dewasa adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan, atau yang disebut disfungsi ereksi. Lalu, apa hubungannya dengan kolesterol? Pembentukan plak aterosklerosis akibat kolesterol tinggi dapat terjadi pada pembuluh darah  penis (penyumbatan pada arteri dorsalis penis) sehingga menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk ereksi. Kontrol Kolesterol Anda dan pertahankan hubungan seksual yang memuaskan.

0 komentar: